Konsepsi IBD dalam kesusastraan (part.1)
A. Pendekatan kesusastraan
IBD yang semula dinamakan basic humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berarti manusiawi, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan lebih manusiawi, berbudaya dan halus. Dan juga berkaitan dengan nilai kita sebagai homo humanus. Untuk jadi manusia kita harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, di samping tanggung jawabnya yang lain. Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang – cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat dan sebagainya. Hampir disetiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan pentung dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai – nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai – nilai kemanusiaan seperti yang terdapat pada filsafat atau agama. Karena seni adalah ekspresi, lebih mudah berkomunikasi. Nilai yang disampaikan fleksibel baik isi maupun penyampaiannya.
Hampir setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang penting. Alasan pertama, karena sastra menggunakan bahasa. Sementara bahasa memiliki kemampuan untuk menampung pernyataan setiap manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri kemudian melahirkan filsafat. Dengan demikian manusia dan bahasa pada hakikatnya adalah satu. Kenyataan ini mempermudah sastra untuk komunikasi. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakikatnya filsafat itu bersifat abstraksi dan sastra itu adalah penjabaran abstraksi.
IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester dan bagian dari MKDU. IBD merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan terhadap nilai – nilai budaya. Sastra disini digunakan untuk membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Dengan demikian juga filsafat, musik, seni rupa dan sebagainya.
B. IBD yang dihubungkan dengan Prosa
Istilah prosa banyak padanannya.kadang disebut narrative fiction, prose fiction. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal. Dlam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan baru.
- Prosa lama meluputi:
- Dongeng – dongeng
- Hikayat
- Sejarah
- Epos
- Cerita pelipur lara
- Prosa baru meliputi:
- Cerita Pendek
- Novel
- Biografi
- Kisah
- Otobiografi
1 komentar:
cape..
Posting Komentar