Pertentangan – Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat (BAB 8)

kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri



kita melihat dari arti Kepentingan itu sendiri menurut saya merupakan hak/kebebasan kita sebagai individu untuk melakukan sesuai dengan keinginan kita dan jika kita merasa terpenuhi kepentingan itu kita merasa puas dan jika kepentingan itu tidak terpenuhi bisa berakibat masalah bagi individu yang lain, itu pengertian kepentingan menurut saya. Setiap individau itu berhak memiliki rasa aman demi kepentingan di dalam hidupnya. Namun individu juga harus memiliki perlindungan diri karena itu juga akan menimbulkan rasa aman bagi diri kita. Contoh dari kepentingan untuk mendapatkan rasa aman dan perlindungan diri yaitu dengan adanya Hak Asasi Manusia, hak asasi manusia berdasarkan beberapa pengertian adalah hak – hak pokok yang bersifat universal, jadi setiap manusia di dunia memiliki HAM dan tidak dapat dipisahkan dari pribadi siapapun dari manpun dan kapanpun manusia itu berada. Jadi kita sebagai individu berhak mendapatkan perlindungan diri beerupa hak untuk bebas demi mencapai rasa aman.


kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri

sama seperti yang kita ulas di atas tadi bahwa kepentingan itu pasti dimiliki oleh setiap individu. Dan kepentingan setiap manusia itu harus terpenuhi demi terciptanya rasa aman. Dalam materi ini, kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri itu dapat berupa hak kebebasan, contohnya kebebasan untuk memeluk agamanya dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya, kebebasan untuk menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya, kebebasan untuk memilih pendidikan dan pengajaran, dan berhak untuk kembali, hak atas kemerdekaan berserikat, hak untuk berkumpul dan mengeluarkan pendapat.

STUDI KASUS
INTEGRASI MASYARAKAT

Pada saat ini integrasi sangat bias dirasakan di kasus seorang ibu yang mengeluh perawatan sebuah rumah sakit di sebuah email kepada teman-temannya dan dituntut oleh pihak rumah sakit tersebut dengan tuntutan pencemaran nama baik dan ibu tersebut harus membayar sejumlah uang akibat tuntutan tersebut. Para masyarakat melihat kasus ini merupakan sesuatu yang tidak adil dalam hokum di masyarakat dan masyarakat dari seluruh indonesia berintegrasi agar dapat membantu ibu tersebut yang menjadi kekejaman ketidak adilan hokum.
Para masyarakat berintegarsi mengumpulkan uang dan hasilnya lebih dari cukup.
Dan pada masa orde baru pun masyarakat seluruh Indonesia berintegrasi agar masa orde baru diturunkan. Dengan masyarakat berintegrasi maka behasil lah keinginan rakyat agar lepas dari pemerintahan orde baru.

Sumber: http://edwinghofamz.wordpress.com/2009/12/28/integrasi-masyarakat-dalam-permasalahan-sosial/



OPINI

Bahwa kepentingan itu dimiliki oleh setiap manusia dan kepentingan itu harus dipenuhi demi mencapai rasa aman, tetapi kita sebagai individu juga harus memiliki hak untuk merdeka agar dapat terciptanya rasa aman baik bagi individu itu sendiri maupun individu lain.



Sumber referensi:

Drs.Chotib D.k.k, Kewarganegaraan 1, yudishtira, 2006



NAMA: ASEP INDRA KUSUMAH

KELAS: 1ka24

NPM: 11110169

Kelompok: 6

posted under | 1 Comments

Ilmu pengetahuan, Teknologi dan kemiskinan ( BAB 9 )

Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai orang yang kurang dalam memenuhi kebutuhan hidup. Bisa dikatakan di bawah garis kemiskinan jika pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Atas dasar ini maka mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan memiliki ciri – ciri sebagai berikut:

  1. Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal keterampilan ,dsb.
  2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha
  3. Tingkat pendidikan yang rendah, tidak sampai tamat SD karena harus membantu orang tua mencari penghasilan.
  4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas self employed, bekerja apa saja
  5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan
Kemiskinan selain memiliki ciri – ciri juga memiliki fungsi antara lain:

  1. fungsi ekonomi    : penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial dan memanfaatkan barang bekas.
  2. Fungsi Sosial     : menimbulkan alturisme dan perasaan, sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya.
  3. Fungsi kultural    : sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia.
  4. Fungsi Politik     : berfungsi sebagai kelompok gelisah atau masyarakat marginal untuk musuh bersaing bagi kelompok lain.

     
STUDI KASUS

Kemiskinan Akibatkan Ribuan Anak Telantar

VHRmedia.com, Palu - Sebanyak 54.235 anak di Sulawesi Tengah telantar akibat kemiskinan. Dari jumlah itu banyak di antaranya yang terpaksa menjadi pekerja anak. Hal itu disampaikan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Sulawesi Tengah Sofyan Farid Lembah, Kamis (15/5). "Saat ini tercatat 54.235 anak telantar yang tersebar di Sulawesi Tengah. Jumlah tertinggi di Kabupaten Poso sebanyak 12.002 anak," kata Sofyan, Dari puluhan ribu anak telantar itu banyak di antaranya kini menjadi pekerja. Himpitan ekonomi memaksa anak -anak itu bekerja mencari pendapatan untuk membantu keluarga.Sofyan memerinci jumlah anak telantar di Kabupaten Tojo Una-Una 8.065 anak, Donggala 7.551 anak, Morowali 6.743 anak, Toli-Toli 4.987anak, Parigi Moutong 4.459 anak, Banggai Kepulauan 3.083 anak, dan Banggai 2.912 anak. "Jumlah itu diperkirakan akan bertambah, karena saat ini ada sekitar 112.735 anak yang tamat sekolah dan bersiap-siap mencari pekerjaan," katanya. Menurut Sofyan, di Sulawesi Tengah tahun 2007 terdapat 154.006 penduduk miskin. Dari jumlah itu 24,97% penduduk miskin tinggal di pedesaan dan 12,86% tinggal di perkotaan."Kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan di wilayah ini menjadi penyebab banyaknya anak telantar." (E1)

Sumber: http://www.vhrmedia.com/vhr-news/berita,Kemiskinan-Akibatkan-Ribuan-Anak-Telantar-1737.html



OPINI

Kemiskinan itu disebabkan karena kurangnya kecukupan dalam memenuhi kebutuhan oleh karena itu kemiskinan merajalela, oleh sebab itu kita sebagai warga Negara Indonesia harus menghindari dan menghapus kemiskinan dari Negara ini dengan cara menjadi bangsa yang baik dan juga ber ilmu pengetahuan.

Sumber Referensi:
harwantioko & naltjie F.katuuk, MKDU: Ilmu Sosial Dasar, Seri Diktat Kuliah, Gunadarma


 

posted under | 1 Comments

Masyarakat Perkotaan Dan Masyarakat Pedesaan ( BAB 7 )

Sifat dan hakikat masyarakat pedesaan.

    Seperti dikemukakan oleh para ahli bahwa masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian yang bersifat agraris. Masyarakat yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang - orang kota sebagai masyarakat tenang, damai, harmonis yaitu kota yang adem ayem. Sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah dari segala kesibukan, keramaian, dan keruwetan.

    Maka tidak jarang orang yang melepaskan segala kelelahan dan kekusutan pikir tersebut untuk pergi ke luar kota, karena merupakan tempat yang adem ayem, penuh ketenangan, tetapi sebenarnya ketenangan masyarakat pedesaan itu hanyalah bawaan dari masyarakat tersebut yang dikemukakan oleh Ferdinand Tonies diistilahkan dengan masyarakat paguyuban. Jadi paguyuban masyarakat itulah yang menyebabkan orang – orang kota menilai sebagai masyarakat itu tenang harmonis, rukun dan damai dengan sebutan julukan masyarakat yang adem ayem.

    Tetapi sebenarnya dalam masyarakat pedesaan terdapat juga sebuah gejala – gejala, khususnya hal ini menyebabkan bahwa di pedesaan penuh dngan ketegangan – ketegangan sosial. Gejala yang ada di masyarakat pedesaaan Antara lain:

a. konflik: ramalan orang kota bahwa pedesaan itu adalah masyarakat yang tenang dan harmonis ternyata salah sebab yang benar di dalam masyarakat pedesaan adalah penuh masalah dan ketegangan. Karena mereka yang setiap hari selalu berdekatan dengan tetangganya secara terus – menerus dan hal ini menyebabkan kesempatan untuk bertengkar amat banyak sehingga kemungkinan terjadi peristiwa – peristiwa peledakan dari ketegangan amat banyak dan sering terjadi.

b. Kontravensi: pertentangan ini dapat disebabkan karena perubahan konsep – konsep kebudayaan, psikologi atau hubungannya dengan guna – guna dan biasanya para ahli hukum adat biasanya meneinjau masalah kontravensi ini dari sudut kebiasaan masyarakat.


c. Kompetisi: sesuai dengan kodratnya masyarakat pedesaan adalah manusia – manusia yang mempunyai sifat – sifat sebagai manusia biasanya yang antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu persaingan itu bisa positif dan juga bisa negatif.

d. Kegiatan pada masyarakat pedesaan: masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yag dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi apabila orange berpendapat bahwa orang desa didorong untuk bekerja lebih keras, maka hal ini tidaklah mendapat sambutan yang sangat dari para ahli.

STUDI KASUS

Bappeda Bantah Tidak Serap Aspirasi Masyarakat Desa

Mamuju (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat membantah tidak menyerap aspirasi masyarakat dalam menyusun sejumlah program di daerah itu.

"Tidak benar ada upaya pemerintah di Mamuju yang mengabaikan aspirasi masyarakat di desa dalam menyusun program pembangunan," kata Kepala Bappeda Kabupaten Mamuju, Salihi Saleh di Mamuju, Kamis.

Ia mengatakan, Bappeda dalam menyusun program pembangunan di Mamuju, tetap mengupayakan untuk mengakomodir kepentingan pembangunan masyarakat yang ada di desa agar ekonomi masyarakat yang ada di tingkat desa mampu meningkat.

"Jadi tidak benar tudingan LSM di Mamuju, yang menyatakan jika Pemkab Mamuju berupaya untuk mengamputasi atau memotong program yang ditawarkan pemerintah desa, dengan menggantinya menjadi program yang menjadi inisiatif pemerintah yang ada di tingkat Kabupaten," katanya.

Menurut dia, program yang dijalankan pemerintah yakni dengan memberikan bantuan anggaran melalui APBD Mamuju tahun 2010 sebesar Rp250 juta perdesa untuk sekitar 159 desa di Mamuju membuktikan jika pemerintah di Mamuju mengakomodir kepentingan masyarakat desa.

"Pemerintah di Mamuju pada tahun 2010 ini memberikan bantuan APBD Mamuju sekitar Rp250 juta perdesa untuk sekitar 159 desa di Mamuju, sebagai bukti konsistensi pemerintah di Mamuju dalam rangka memusatkan pembangunan di desa untuk lebih maju," katanya.

Menurut dia, anggaran bantuan pembangunan yang ada di tingkat desa sekitar Rp250 juta perdesa itu berada di sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Mamuju.

"Setiap SKPD di lingkup Pemkab Mamuju akan memberikan bantuan untuk sejumlah program pembangunan di tingkat desa sesuai dengan kebutuhannya dengan memanfaatkan anggaran APBD Rp250 juta perdesa yang dimilikinya itu," katanya. (MFH/K004)



Sumber: http://www.antaranews.com/berita/1287693940/bappeda-bantah-tidak-serap-aspirasi-masyarakat-desa



OPINI

Kita tahu bahwa sebagian besar rakyat Indonesia tinggal di pedesaan dan bermata pencaharian yang bersifat agraris. Oleh karena itu, kita harus bangga dengan masyarakat pedesaan karena dia bekerja keras tanpa bantuan dari orang lain dan masyarakat pedesaan juga bisa menjadi alternatif jika kita sebagai orang kota jika merasa lelah dengan apa yang biasa kita lakukan karena pedesaan itu sangat nyaman dan harmonis.



Sumber Referensi:
harwantioko & naltjie F.katuuk, MKDU: Ilmu Sosial Dasar, Seri Diktat Kuliah, Gunadarma

posted under | 1 Comments
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

My Pet..

Get snow effect

Chat Box

About this blog

Tempat kuliahku

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Zept Vengeance. Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

About Me

Foto saya
w orang yg simple n ga neko2..

Followers

Text


Recent Comments